One fine afternoon at Nanny's Pavillon
10.00
4 tahun tinggal di Jakarta dan 4 tahun meninggalkan ibukota pasti buat kangen berbagai macam kuliner yang biasa dinikmati waktu masih kuliah.
Jadi begitu ada rencana mau ke Jakarta, hal pertama yang dilakukan adalah buat list tempat makan yang ingin dikunjungi. Semua udah terjadwal rapi mulai dari breakfast-brunch-lunch-high tea-dinner-midnight snack. Pokoknya ngalahin jadwal makan si anak bayi yang selama seminggu bakal ditinggal mommy refreshing sejenak.
Okay gak semua sih terpenuhi, karena tau ajakan Jakarta semakin macet dan banyak kegiatan gak terduga diluar planning.
Well, paling enggak bisa mengobati rasa kangen di beberapa tempat kenangan zaman masih jadi mahasiswi rantau dulu.
Misalnya Nanny's Pavillon yang jadi first stop aku di day 1 at Jakarta. Resto yang jadi tempat fave nongkrong aku dengan my girl friends karena interiornya yang lucu.
Pertama kali buka di Central Park Mall, Nanny's Pavillon mengusung tema Terrace untuk suasana dekorasi yang selalu unik dan berbeda di tiap gerainya. Beberapa tahun kemudian setelah lulus kuliah dan kembali ke kampung halaman, aku melihat postingan beberapa teman di social media dengan latar belakang flower garden yang cantik dan location post itu menyebutkan nama " Nanny's Pavillon Le Jardin Des Fleurs". Dari situ aku tahu kalau Nanny's Pavillon membuka lagi satu gerai di lokasi yang sama dengan restonya yang bernuansa teras. Tapi pada saat aku berkunjung kesana awal september kemarin, aku hanya mendapati 1 gerai yang beroperasi, sedang Nanny's Pavillon Terrace tutup entah hanya untuk renovasi atau for good.
Suasana bagaikan rumah kaca di dalam taman bunga yang cantik membuat aku dan temanku merasa sejuk menikmati makan siang menjelang sore kami saat itu. Pertama kali duduk disana aku pikir animo masyarakat untuk menghabiskan waktu di resto ini udah gak seperti waktu Nanny's Pavillon Terrace baru buka dulu. Berbeda dengan beberapa tahun yang lalu dimana pengunjung harus waiting list untuk bisa mendapatkan tempat duduk, sore itu resto sangat sepi sekali. hanya 2 meja yang terisi, meja yang kududuki dengan temanku dan meja di sebelah kami.
Ternyata pikiranku itu salah, makin sore para tamu mulai berdatangan mengisi meja satu persatu hingga akhirnya keheningan sore itu perlahan-lahan mulai pecah diisi suara-suara percakapan di setiap meja.
Walau menyajikan menu yang sama di setiap cabang, namun menu Nanny's Pavillon juga menjadi trademark selain konsep interiornya yang unik. Menjadi khas yang spesial karena pemilihan nama makanan yang seakan menggambarkan menu mereka adalah menu rumahan spesial dengan resep rahasia yang menjadi favourite masing-masing anggota keluarga.
Nanny's Pavillon terkenal dengan sajian berbagai macam olahan pasta dan pancake & waffles. I do really love their blueberry cheese pancake. Tapi karena belum mengkonsumsi makanan berat hari itu, aku memutuskan untuk order Kerman's Beef Baked Rice.
Gak perlu menunggu lama, nasi yang di panggang bersama cheese dan disajikan menggunakan brown sauce ini sudah di antar ke hadapanku dan siap disantap.
Untuk mendampingi makananku, aku memesan Lychee iced tea. Minuman favourite aku di resto manapun.
Uniknya disini yang belum pernah aku temukan di resto lain, kalau untuk garnishnya mereka menggunakan batang tebu sebagai pengganti pengaduk gula.
That's brilliant idea!
Untuk harga sendiri menurut aku gak terlalu mengharuskan kita merogoh kocek yang dalam. Range harga makanan selain steak, dibandrol dengan harga 50-100K. Untuk minuman sendiri rata-rata diatas 20K.
But, it's worth with the taste and atmosphere.
I really enjoy my meal that afternoon :)
Want u to try?
X.O.X.O
Indah
0 comments