Beberapa hari yang lalu ada seseorang yang menanyakan kepadaku

"Cari cowok untuk dijadikan suami itu yang kayak gimana sih?"

Menurut aku gak ada kriteria khusus yang dijadikan standart dalam memilih pasangan hidup.

why??

because peoples change

Yang baik bisa saja jatuh dalam dosa dan berubah menjadi seseorang yang tidak kita sangka dapat melakukan sesuatu yang jahat dan kejam. Begitu juga mereka yang tadinya memiliki kehidupan di sisi gelap. Bukan hal yang tidak mungkin didalam perjalanan hidupnya mengalami suatu masa yang merupakan teguran dari Tuhan dan menjadi titik balik baginya untuk berubah 180 derajat berbeda dengan gaya hidupnya yang lama.

Kita tidak pernah tau apa yang terjadi di hari esok.

Sebenarnya mencari pasangan hidup bukanlah ditentukan berdasarkan jawaban dari pertanyaan "apa kriteria pasangan hidup yang layak?" tetapi berdasarkan jawaban dari hati kita sendiri atas pertanyaan "siapkah kamu mendampingi pasangan yang diikat dalam ikatan pernikahan denganmu?"

Harapan yang umumnya sering kita dengar dalam semua pernikahan adalah awet hingga maut memisahkan. Artinya tidak ada hal apapun yang bisa dijadikan alasan untuk mengakhiri suatu pernikahan, termasuk kekurangan, keburukan, kesalahan dan dosa yang diperbuat pasangan kita.  Dan bersama hingga maut memisahkan itu bukanlah sekedar harapan untuk suatu pernikahan, tapi merupakan syarat wajib yang harus dijaga ketika memutuskan untuk membangun rumah tangga.

Kebanyakan orang khususnya wanita mempunyai gambaran yang salah tentang kehidupan pernikahan. Beberapa membayangkan kebahagiaan dimanjakan pasangan setiap hari, kita dilayani layaknya precious one yang selalu dituruti dan diperlakukan sebagaimana kita inginkan. Aku yakin 9 dari 10 wanita (atau bahkan semuanya) yang berpikiran seperti itu mengalami kekecewaan karena mendapati kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan mereka.

Nobody's perfect!

Dalam menjalani kehidupan berpasangan ada saja kekurangan atau sifat menjengkelkan pasangan yang ingin sekali kita rubah. Namun sayangnya merubah karakter seseorang itu tidak semudah membalikan telapak tangan, dan hal itu membuat kebanyakan dari kita merasa semakin kesal, marah, frustasi, stress atau bahkan feel hopeless untuk pernikahan kita. Tidak sedikit pernikahan yang terganggu keharmonisannya karena masalah ini.

Sebenarnya kekurangan pasangan bukanlah alasan untuk rumah tangga kita jauh dari kata bahagia. Apakah kita sendiri sudah berkaca dan mendapati diri kita sempurna sebagai pasangan untuk dia yang berbagi hidup dengan kita?

Kita sering menjudge mereka yang menyia-nyiakan kita sama dengan orang bodoh yang membuang permata. Pertanyaannya apakah kamu sudah menjadi batu permata? Kamu pasti taukan sebelum menjadi permata yang tidak ternilai harganya, batu itu terlebih dahulu harus dipecahkan, dipotong dan diproses hingga mendapatkan bentuk yang indah. Apakah kamu, aku, kita sudah melewati proses itu untuk membentuk kepribadian kita yang jauh lebih berharga daripada permata?

Jadi menurut aku, daripada sibuk mencari pasangan yang sesuai dengan kriteria kita lebih baik konsentrasi memperbaiki dan mempersiapkan diri untuk dia yang terbaik. Untuk kalian yang sudah punya pacar dan mendapati sifat buruknya sebelum menikah, bersyukurlah kalian sudah punya bahan pertimbangan untuk melangkah ke tahap selanjutnya. Tanya baik-baik kepada diri sendiri apakah kamu yakin untuk menghabiskan hidup bersama kelebihan dan kekurangannya. Sebelum menikah tidak ada kata terlambat untuk mencari yang terbaik di antara yang terbaik. Karena menikah itu sekali untuk selamanya dan hanya maut yang boleh memisahkan. So make sure that you have choose the right one with their perfect imperfections.

Dua hal yang harus kita ingat dan pegang ketika kecewa dengan pasangan.

1. Kita tidak bisa merubah karakter orang lain tetapi kita bisa merubah diri kita sendiri

2. Doa mengubahkan segala sesuatu termasuk sifat dan sikap pasangan kita.

So..

shape your life like diamond

and

shine bright like a diamond.

X.O.X.O

Indah